Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Keramik Cina Tertua yang Ditemukan di Indonesia Berasal dari Kerinci

Gambar
(Keramik Dinasti Han dari Kerinci) Keramik berasal dari bahasa Inggris yaitu ceramic . Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani yaitu ceramos . Artinya, barang pecah belah atau tanah liat yang dibakar. Saat ini, keramik masih terus digunakan manusia untuk berbagai keperluan. Mulai untuk bahan bangunan bahkan alat-alat elektronik dan medis juga menggunakan komponen keramik. Akan tetapi, keramik memiliki sejarah yang sangat panjang. Keramik telah dibuat oleh manusia bahkan sejak masa prasejarah, jauh sebelum mereka mengenal tulisan. Keramik-keramik kuno atau yang dibuat pada masa lampau merupakan benda sekaligus data arkeologi yang sangat penting. Melalui keramik arkeolog bisa berbicara banyak hal, bahkan mengenai interaksi antar benua dan antar bangsa di masa lampau. "Keramik merupakan data sejarah Indonesia kuno sekaligus barang seni yang bermutu", ucap Ekowati Sundari, arkeolog ahli keramik yang kini bekerja di Museum Nasional dalam sebuah acara pelatihan online. Ekowati men

Dari Sosok Ibu Sederhana Ini, Lahir Orang Nomor Satu di Kerinci

Gambar
Hj. Rohana, ibu Bupati Kerinci saat ini  Keturunan Ulama Tarikat Beliau dilahirkan dengan nama Rohana sekitar tahun 1938-39 di Dusun Koto Beringin, Siulak, Kerinci. Ayahnya bernama H. Ja'far Saleh dari Jurai Demong Dusun Koto Rendah dan ibunya bernama Jangkiriyah dari Luhah Jagung Marajo Indah Sungai Langit Dipati Marajo, dusun Koto Beringin. Baca juga:  Kenduri Sko Empat Jurai Dusun Koto Rendah, Siulak Kabupaten Kerinci Haji Ja'far Saleh, ayahnya, sebenarnya adalah seorang ulama. Lebih tepatnya seorang ulama Tarekat cabang Sammaniyah. Beliau punya banyak murid di wilayah Siulak. Ayah dari Haji Ja'far Saleh, atau kakek dari Rohana, juga seorang ulama Tarikat Sammaniyah yang masyhur di Siulak dan Semurup. Haji Ja'far Saleh beserta saudara laki-lakinya tahun 1950-an Nama asli sang kakek adalah Serangkak, tetapi setelah berhaji ke Mekkah nama beliau diganti menjadi Haji Sultan Saleh. Sang kakek mengaji agama di beberapa tempat terutama di Hiang dan di Semurup. Di Semurup b

Tradisi Megalitik Berlanjut dalam Masyarakat Kerinci

Gambar
Bekas darah hewan kurban pada Mijan Nineik Demong Dusun Koto Rendah Siulak (boedayakerinci.blogspot.com) Megalitik berasal dari dua kata yakni mega yang artinya besar dan kata litik atau lithic yang bermakna batu . Jadi secara harfiah megalitik diartikan sebagai batu besar. Di dalam ilmu arkeologi, megalitik dijadikan sebagai penanda periode sejarah kebudayaan manusia sekaligus sebagai ciri kebudayaan yang berkembang saat itu.  Kebudayaan megalitik ditandai dengan manusia telah mampu menggunakan dan memodifikasi batu-batu berukuran besar untuk keperluan tertentu. Seperti membangun rumah, tugu ritual, penanda batas,meja sesajian, penanda kuburan dan lain sebagainya. Awal mula zaman megalitik tidaklah sama di setiap wilayah di dunia. Di Indonesia, kebudayaan megalitik mungkin di mulai pada abad terakhir Sebelum Masehi. Sezaman dengan masa perunggu-besi. Karena alat besi menjadi salah satu peralatan yang dibutuhkan untuk mengubah atau memodifikasi batu-batu alam. Di Jambi, batu silindr

Padi Sebesar Buah Kelapa: Mitos, Legenda atau Fakta?

Gambar
Benarkah padi zaman dulu Sebesar kelapa? (ilustrasi) Cerita-Cerita di Nusantara Dulu sekali, nenek dan kakek saya pernah bercerita tentang asal usul padi. Konon buah padi yang ada sekarang tidaklah sama bentuknya dengan padi di zaman nenek moyang. Dulu, bulir padi sebesar buah kelapa. Kulitnya seperti sebuah cangkang yang mirip dengan tempurung kelapa. Apabila cangkang padi itu dibuka maka keluarlah butiran beras dari dalamnya. "nenek moyang kita tak perlu kerja keras untuk menanak nasi, tinggal membuka cangkang padi keluarlah beras yang langsung bisa dimasak menjadi nasi", ujar beliau.  Namun para leluhur tidak bersyukur dengan keadaan demikian, mereka tetap mengeluh  karena harus membuka cangkang padi seperti membuka tempurung kelapa tiap harinya. Keluhan mereka langsung dijawab Tuhan dengan mengubah wujud padi seperti  yang sekarang. Bulirnya kemudian mengecil dan mereka pun memerlukan waktu  yang lebih panjang untuk memprosesnya menjadi nasi, mulai dari menjemur, menumb

Mengenal SINAR BUDI: Dari Generasi ke Generasi Mempopulerkan Tale Kerinci

Gambar
Beberapa tampilan album Sinar Budi (ilustrasi) Sejarah Ringkas Sinar Budi pada awalnya adalah nama badan usaha yang didirikan oleh pebisnis kenamaan di Siulak yakni Haji Idris. Beliau mulanya merintis usaha perniagaan beras dan penggilingan padi. Namun karena bisnisnya semakin maju, beliau kemudian mengembangkan usahanya menjadi sebuah koorporasi yang diberi nama Sinar Budi. Koorporasi ini memiliki beberapa anak usaha seperti Toko Kelontong, Toko Obat-Obatan, Studio Foto hingga Jasa Angkutan Umum. Lokasi usaha tersebut berada di Pasar Siulak Gedang, Kemendapoan Siulak, Kerinci. Pada tahun 1970-an, saat itu di Kerinci sedang populer dan berkembang grup-grup orkes Melayu sebagai salah satu sarana hiburan masyarakat di pedesaan. Tampaknya pendiri Sinar Budi, melihat hal tersebut sebagai salah satu peluang bisnis di bidang jasa hiburan. Dan kebetulan pula, beberapa anak Haji Idris memiliki bakat dalam bermusik dan bernyanyi. Dengan dimodali oleh sang ayah, anak-anak Haji Idris mendirikan O

Mengenang Petrus Voorhoeve, Penemu Awal Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah dan Penyusun Tambo Kerintji

Gambar
Dr. Petrus Voorhoeve di usia senjanya masih semangat meneliti naskah-naskah Nusantara Sekelumit Latar Belakangnya Petrus Voorhoeve lahir di sebuah kota kecil di Belanda, Vlissingen, pada 22 Desember 1899. Ayahnya adalah seorang pendeta terkemuka Gereja Protestan di wilayah itu. Sayangnya, tidak banyak catatan mengenai Piet atau Pieter --nama panggilannya-- ketika ia masih kecil. Setelah menamatkan pendidikan menengah atas di sekolah bahasa, pada 1918 Voorhoeve melanjutkan studinya di Universitas Leiden (University of Leiden). Ia mulanya mengambil program studi Teologi namun kemudian pindah haluan ke program studi  Bahasa Indonesia. Di Leiden, Voorhoeve menempuh pendidikan dengan sangat mulus. Ia menamatkan studi sarjananya di tahun 1921. Kemudian ia melanjutkan ke program magister dengan fokus penelitiannya pada orang Aceh dan Linguistik Umum dan tamat pada 1925. Ia meneruskan pendidikannya untuk program Ph.D dengan fokus studi Cerita Rakyat Batak dan menamatkannya pada 1927. Selama me

Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan Mengenai Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah

Gambar
(Ilustrasi) Tulisan ini dibuat sebagai bahan diskusi dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering diperdebatkan di media massa terhadap Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah (KUTT). Terkadang pula, banyak masyarakat yang menafsirkan keliru tentang kitab kuno ini. Baca juga:  Mau Diusulkan Ke UNESCO, Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah Seharusnya Tidak Dibawa ke Jakarta Mengapa Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah Disebut sebagai Naskah Melayu Tertua di Dunia? Naskah ini secara umum menggunakan Bahasa Melayu meskipun terdapat bahasa Sansekerta di bagian pembuka dan penutup. Bahan naskah terbuat dari daluang dan telah diuji usianya melalui penanggalan karbon. Hasilnya menunjukkan kitab ini dibuat sekitar abad ke-14M. Sampai saat ini belum ditemukan naskah lain yang ditulis menggunakan bahasa Melayu melebihi usia Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah. Sehingga kitab ini masih menduduki posisi pertama sebagai naskah berbahasa Melayu tertua di dunia. Apa nama asli dari Kitab Undang-Undang Tanjung