Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Legenda Batu Patah: Cerita Rakyat dari Danau Kerinci

Gambar
Bahasa Kerinci (Dialek Hilir) Dalak dusak, ado uha ngan sangak lah miskan tingga dalak umah ngan samo nia dingan bentuk bbaho. Idak nyu sangak biaso, kalu ado nyu dimaka samu-samu. Kalu nyado nyu ditanggoa samu-samu. Barapo ahi inih, bapoknyu balek tenguh mala’ terauh karnu masuk imbo kalua imbo nalok manya. Batu Patah di Daerah Muak, Kerinci Lah takumpo galu-galu manya, mule lah bapoknyu ngehat manya ituh. Ado ngan nek patoh, ado ngan gde, ado ngan panja’, meca lah bentuk. Mulelah bapoknyu ngarangki manya ngan sudeh dikehak ituh jadi lukah. Sengajo nia bapoknyu ngumpo ke manya untuk mna lukah mboh nyu bise nangkak laok dkek aye. Kiru incak lukoh ngan pertamo bapoknyu nyubu muat ituh. Idek ugo bapoknyu ntai muat, terauh-terauh bae bapoknyu nyubu. Ketu ngaat ku bbalek manya-manya ituh, tadengelah suaru anuknyu ngan paling tuo ituh agi betale. Nyu ngasih ku adik nyu tido. “Tido, tido lah kaau A dik, B apok muat lukoh incak” “Tido, tido lah kaau A dik, B apok muat lukoh incak” “Oo A dik

Padi dalam Kehidupan Orang Kerinci: Sejarah, Mitos, Ritual, dan Nilai Budaya

Gambar
Ilustrasi menuai padi Buku ini membahas tentang kehidupan orang Kerinci terkait dengan pertanian padi. Nenek moyang orang Kerinci telah mengenal padi sejak awal mula penghijrahan mereka sekitar 3500 tahun yang lalu. Padi sebagai tanaman pangan diketahui pula juga sebagai tanaman ritual. Temuan arkeologi menunjukkan adanya serbuk sari padi-padian dalam situs tempayan kubur di Kerinci. Pada abad ke-14, pencurian padi dikenakan denda yang cukup banyak yaitu setahil sepaha emas atau sekitar 38 juta rupiah menurut hitungan sekarang. Di masa Kesultanan,Jambi juga menetapkan pajak beras bagi penguasa yang mengakui kekuasaan mereka yakni sekitar 100 gantang beras tiap tahun. Setelah masuknya Belanda, mereka meningkatkan produksi padi dengan memperluas lahan persawahan di Lembah Kerinci. Baca juga:  Padi Sebesar Buah Kelapa: Mitos, Legenda atau Fakta? Sebagai tanaman suci, padi sangat lekat dengan mitos dan berbagai ritual yang dilakukan terhadapnya. Ada berbagai ritual yang dilakukan oleh oran

Tanah, Kuasa, dan Niaga: Dinamika Relasi antara Orang Kerinci dan Kerajaan-Kerajaan Islam di Sekitarnya Abad Ke-VI dan XIX Masehi

Gambar
(Ilustrasi) Buku ini membahas tentang kehidupan orang Kerinci antara 400 hingga 200 tahun yang lalu. Terutama, hubungan mereka dengan dua kerajaan besar yang mengapit wilayahnya, yaitu Kesultanan Jambi dan Inderapura. Hubungan yang dilandasi sumpah setia ini mengalami pasang surut sepanjang abad. Ada kalanya orang Kerinci lebih intim dengan Jambi, adakalanya pula lebih intim dengan Inderapura. Meskipun demikian, para Depati sebagai penguasa wilayah-wilayah adat di sepanjang Lembah Kerinci lebih condong menghadapkan berbagai persoalannya ke Kesultanan Jambi. Misalnya, masalah tanah ulayat, konflik antar wilayah adat, dan perkara pidana yang dapat diselesaikan oleh mereka. Baca Juga:  Tanah Ulayat di Kerinci: Praktek Jual Beli Tanah Di Luar Orang Kerinci Seharusnya Dilarang! Buku ini dilandaskan pada sumber-sumber lokal seperti naskah piagam, serta naskah dan prasasti Incung surat. Di samping itu pula menggunakan referensi dari sejarawan yang lalu seperti Barbara Watson Andaya dan Elsbet