Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Mengenal Tutou Tabano, Sapaan dan Istilah Kekerabatan Menurut Adat Kerinci

Gambar
Ilustrasi (Foto Sakti Alam Watir) Pendahuluan Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari interaksi dengan sesamanya. Agar interaksi itu berlangsung dengan baik, diperlukan adanya komunikasi termasuk dalam hal menyapa orang lain. Di Indonesia, kata sapaan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena masyarakat hidup dalam norma-norma dan tradisi yang masih berlaku hingga kini. Salah menyapa bisa berakibat fatal. Bayangkan saja bila kata sapaan yang seharusnya digunakan untuk perempuan digunakan untuk menyapa seorang laki-laki atau kata sapaan untuk yang lebih muda digunakan untuk menyapa orangtua. Bisa heboh dunia persilatan. Kita akan dicap sebagai orang yang tidak punya sopan santun.  Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menegur sapa orang yang diajak berbicara (orang kedua) atau menggantikan nama orang ketiga. Dalam Bahasa Indonesia, kata sapaan terbagi lagi dalam beberapa jenis yaitu nama dir

Lagu Kerinci Lama | Pubisan Geto Ciptaan Atmajar Idris, Voc. Eddy Sinir

Gambar
 

Komik Arkeologi dan Budaya Kerinci, Bacaan Untuk Tingkat SD

Gambar
Kerinci, merupakan wilayah yang kaya akan tinggalan arkeologi. Namun sayangnya, tinggalan tersebut masih banyak yang belum diketahui oleh para generasi muda. Komik ini menyajikan bacaan untuk anak-anak terkait  tinggalan arkeologi di Kerinci seperti tinggalan megalitik dan naskah-naskah kuno. Komik ini diterbitkan oleh Balai Arkeologi Sumatra bagian Selatan pada Tahun 2018. Baca selengkapnya di sini! Cover komik arkeologi Kerinci

Asal-Usul Penduduk dan Struktur Pemerintahan Adat di Dusun Siulak Panjang, wilayah Adat Tanah Sekudung Kerinci

Gambar
Dusun Siulak Panjang Dusun Siulak Panjang adalah perkampungan yang terletak di hulu Sungai Batangmerao, Lembah Kerinci. Tepatnya berada di sisi barat aliran Batangmerao. Di sebelah utara dusun ini mengalir aliran Sungai Kelikir yang bermuara ke Batangmerao sebagai batas sebelah mudik. Sementara itu, sebelah hilirnya berbatasan dengan dusun Siulak Gedang. Sekarang ini dusun Siulak Panjang telah mekar menjadi beberapa desa yaitu Desa Siulak Panjang, Desa Koto Beringin, Desa Dusun Baru, dan Desa Pasar Senin. Semuanya berada di wilayah administratif Kecamatan Siulak, Kab. Kerinci. Perkembangan Permukiman dan Penduduk Awalnya dusun Siulak Panjang dinamakan sebagai Pulau Panjang karena berada di sepanjang Sungai Batang Merao. Setelah itu, Pulau Panjang mulai didiami oleh masyarakat untuk berladang sehingga berubahlah naman Pulau Panjang menjadi Pelak Panjang. Selanjutnya, kelompok-kelompok yang berladang di Pelak Panjang mendirikan permukiman yang dinamakan sebagai Siulak Panjang. Pada mulan

Ketika Sultan Thaha Syaifuddin dari Jambi Mengirim Petisi Ke Turki Usmani

Gambar
Latar Belakang Sebelum Sultan Thaha diangkat menjadi Raja Jambi, Sultan sebelumnya termasuk ayah Sultan Thaha sendiri yang bernama Sultan Muhammad Fachruddin atau Sultan Kramat adalah sekutu dari pemerintah Kolonial Belanda. Seperti di dalam tulisan Locher-Scholten disebutkan bahwa Sultan Fachruddin sendiri pernah berperang melawan pasukan Belanda di perbatasan Jambi dengan wilayah Palembang. Akan tetapi, ia kalah dalam pertempuran sehingga ia harus menandatangani kontrak perdamaian dan kontrak politik dengan Belanda. Kontrak-kontrak tersebut sebenarnya menjadi negara Jambi bagian dari Hindia-Belanda, Sultan Jambi tidak punya hak lagi untuk menjalin persahabatan dengan megara lain tanpa persetujuan pihak Belanda. Begitu pula saat Sultan baru dilantik, wajib dengan persetujuan Belanda.  Paman Sultan Thaha yang menjabat setelah ayahnya mangkat juga menandatangani kontrak politik dengan Belanda saat ia menjabat. Saat itu, status Thaha naik dari pangeran biasa menjadi perdana menteri atau

Lagu Kerinci Lama | Cinto Hati | Vocal dan Ciptaan Atmajar Idris

Gambar

Lagu Kerinci Lama | Uto Gunung Kerinci | Cipt. dan Voc. Atmajar Idris

Gambar
Aktifkan lirik dengan mengaktifkan subtitle di bagian kanan bawah, pilih Indonesian

Sebelum Menikah, Laki-Laki Kerinci Wajib Tahu Hukum Adat Bersemendo

Gambar
Pengantin Kerinci Suku Kerinci atau disebut pula Uhang Kincay atau Uhang Kinci merupakan masyarakat adat yang kaya akan tradisi. Sebagian mereka masih berpegang teguh kepada adat istiadat yang disebut sebagai "adat lamo pasko usang".  Ajaran-ajaran moral tentang hidup tertuang dalam petatah petitih adat yang disebut dengan saluko dan penno adat. Dari dua istilah ini, hanya kata saluko yang dapat ditelusuri asal katanya yakni berasal dari bahasa Sanskerta "Sloka". Menurut KBBI Sloka berarti jenis puisi yang mengandung ajaran. Penno dan saluko ini mengandung banyak hukum adat, nasihat dan ajaran-ajaran moral Uhang Kinci termasuk pula di dalamnya tipe-tipe suami. Di sini akan timbul pertanyaan mengapa yang dibahas dalam adat adalah tipe-tipe suami bukannya istri? Hal ini dikarenakan masyarakat Kerinci menganut sistem matrilineal sekaligus matrilokal.  Sistem matrilokal mengharuskan seorang suami untuk tinggal di lingkungan atau tempat tinggal keluarga atau klan i

Mengenal Cabe Suhin, Kuliner Khas Tradisional Kerinci

Gambar
Kuliner Sambal Cabe Suhin Lobak putih yang difermentasikan dengan berbagai bumbu-bumbu sehingga menghasilkan rasa asam-pedas, biasanya kita kenal dengan sebutan dengan "kimchi". Makanan ini tentu tidak asing bagi penggemar budaya Korea. Dalam drama-drama Korea misalnya, kimchi selalu hadir dalam adegan makan bersama sebagai pendamping makanan utama. Tradisi pembuatan makanan fermentasi untuk lalapan atau sebagai pendamping menu utama tidak hanya ada di Korea tetapi juga ada di Indonesia, terkhusus di kampung halaman saya Kerinci. Makanan fermentasi ini disebut sebagai "cabe suhin". Cabe suhin terbuat dari dua bahan utama yakni daun surian yang disebut suhin dalam bahasa Kerinci dan rebung atau tunas bambu yang masih muda. Dua bahan ini kemudian ditumbuk atau digiling secara bersamaan. Setelah halus, adonan bahan ini dimasukkan ke dalam bambu dan difermentasikan sekitar dua hingga tiga hari.  Daun Surian, bahan utama pembuatan Cabe Suhin Bahan yang sudah diferm

Lagu Kerinci Lama | Uhang Jauh | Voc. Elly Muis Cipt. Atmajar Idris

Gambar
Silahkan aktifkan subtitle dengan memilih bacaan Indonesian di sudut kanan bawah video Lagu Kerinci Uhang Jauh

Lagu Kerinci Lama | Sakti Alam Kerinci | Cipt. dan Voc. Atmajar Idris

Gambar
Lagu Sakti Alam Kerinci

Perambahan Hutan dan Pembukaan Lahan di Kaki Gunung Kerinci adalah Tindakan Ilegal Menurut Hukum Adat

Gambar
K ian hari vegetasi hutan yang menutupi Gunung Kerinci semakin berkurang. Laju perambahan hutan dan pembukaan lahan di sana semakin merajalela. Polisi Hutan dan pihak TNKS tampaknya juga mengalami kesulitan dalam mencegah hal tersebut. Hal ini dikarenakan berbagai permasalahan, termasuk jumlah personel yang tidak sebanding dengan luas area pengawasan dan oknum yang melakukan perambahan.  (Ilustrasi) Sumber foto: Izel dari Forum Masyarakat Kerinci Di sebuah kolom komentar FB, berbagai elemen masyarakat merespon dan mengomentari potret dari semakin berkurangnya hutan di kaki gunung Kerinci tersebut. Ada yang berkomentar begini, "ketika masyarakat dicegah untuk menebang hutan, mereka berdalih dengan alasan bahwa hutan tersebut adalah tanah nenek moyang kami, kalau tidak boleh menebang hutan untuk berladang bagaimana kami hidup".   Adalah betul bahwa lahan hutan di kaki Gunung Kerinci masih dalam wilayah adat para Depati di Tigo Luhah Tanah Sekudung . Dalam artian sederhana, ba