Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Tanah Yang Tigo Jembo

Gambar
TANAH YANG TIGO JEMBO pertama tanah sugih, Tanah Depati Empat  kedua tanah pilih, Tanah Delapan Helai Kain ketiga tanah putih yaitu tanah sekudung,potongan tanah yang tigo jembo,beranjung lain tepian dewek,adat lain pusako mencin. tanah ulayat dibawah depati batigo urang : 1. Depati mangku bumi 2. Depati intan 3. Rajo simpan bumi berdasarkan cap piagam yang di simpan di rumah gedang Depati intan kumbalo bumi pada tahun 1116 h yang bartanda,pangeran deponegoro,panngeran suto,dan pangeran temenggung,disertai cap piiagam di rumah gedang rajo simpan bumi menerangkan bahwa batas wilayah tigo luhah tanah sekudung ialah Hilir sehinggo aro tebing tinggi,mudik ladeh bento gunung berapi,ingat ulayat depati intan kumbalo bumi,hutan tanah sudah bergabung memerintah sendiri,jauh rajo akan ganti rajo,parak rajo ke bayang rajo,sejak dari gunung patah sembilan teruh ke gunung bujang , tersiku ke gunung berapi, betung berlarik di sungai garam , terjun bertemu tempat ninik mendaro putih, dia

KERINCI BELUM DI HUNI MANUSIA

1.Belum banamo Riang tinggi agi banamo koto jelatang,ditunggu nenek batigo orang: 1.Nenek panglimo bayang allah,Bagindo yanti,paribut sakti. 2.Sungai penuh belum banamo sungai penuh agi banamo padang imbo luling,di tunggu nek siak lengih bakoto di koto pandan bapondok di pondok tinggi 3.Sungai liuk belum banamo sungai liuk agi banamo sungai iluk,di tunggu depati marajo,bakoto dikoto lolo,bapondok di sungai iluk 4.kemantan belum banamo kemantan agi banamo talang banio,di tunggu nenek ngermat besi 5.Semurup belum banamo semurup agi banamo koto payung semurup tinggi,ditunggu nenek rajo besar,bakoto di koto payung,bapondok ka batu panyurat rajo 6.koto ingin ditunggu nenek pariman cayo 7.Siulak belum banamo sulak agi banamo rantau kabun kabun,masuk nenek kito batigo urang: -nenek mangkudum wali sakti,tatepat dio di koto batu -nenek mangkudum wali semat,tatepat dio di koto jering -nenek mangkudum darat tinggan di guguk tinggi,barulang mandi ke sungai keliki,barusik ke sungai lingkat,dio bali

Sejarah Wilayah Tigo Luhah Tanah Sekudung, Siulak di Kerinci

Gambar
Penobatan Depati dan Ninek Mamak dalam Luhah Depati Singado Siulak Mukai Tengah Siulak Sebelum Menjadi Tanah Sekudung Menurut legenda, sebelum dikenal sebagai Siulak, wilayah ini bernama Renah Punti Alo ketika dihuni oleh leluhur bernama Sutan Kalimbuk. Setelah itu, ketika kedatangan ninek Mangkudum Semat wilayah ini dinamakan sebagai Rantau Kabun-Kabun. Selanjutnya ketika Pangeran Temenggung Kabul di Bukit pertamakali tiba di Kerinci, Siulak dinamakan sebagai Talang Jauh, karena wilayah yang terletak paling jauh dari pandangannya ketika sampai di Tanjung Kerbau Jatuh. Setelah itu, ketika kedatangan rombongan leluhur yang disebut Temenggung Tigo Saudaro, Siulak dinamakan sebagai Dusun Padang Jambu Alo. Penamaan Sulak terjadi saat berdirinya  federasi adat yang dikepalai persekutuan delapan depati yang disebut Salapan Helai Kain. Siulak dan Semurup saat itu berada dalam satu wilayah adat yang disebut sebagai Tanah Kepala Persembah yang dikepalai oleh Depati Retno Intan Kepalo Sembah Raj