Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Nasi Manih dan Adat Mulang Penyanda: Menjalin Hubungan Harmonis Setelah Kematian di Kerinci

Gambar
Memasak nasi manih kuliner khas Kerinci. Sumber: Budaya Kerinci Sajian Peringatan Kematian Kematian adalah momen duka cita, di mana seseorang mengungkapkan rasa kesedihannya karena ditinggal oleh orang-orang terkasih. Kematian juga melahirkan tradisi-tradisi yang berkaitan dengan peringatan kematian tersebut. Di Indonesia ada banyak tradisi untuk memperingati kematian . Tradisi paling umum adalah  peringatan 3 hari, 7 hari hingga 40 hari kematian. Di Tanah Toraja ada tradisi yang dinamakan rambu solo.  Di Hulu Lembah Kerinci, Dataran Tinggi Jambi, tepatnya di sekitar kecamatan Siulak dan kecamatan Siulak Mukai, Gunung Kerinci, Kayu Aro dan Gunung Tujuh, ada tradisi yang unik dalam peringatan 7 hari kematian seseorang. Mereka menyajikan kuliner tradisional yang hanya ada dalam upacara itu, kuliner tersebut dinamakan sebagai  nasi manih . Nasi manih  terbuat dari komponen-komponen yang sangat sederhana. Tiga komponen utama adalah pulut putih (ketan putih) yang sudah ditanak (nas