Sebelum Menikah, Laki-Laki Kerinci Wajib Tahu Hukum Adat Bersemendo

Pengantin Kerinci

Suku Kerinci atau disebut pula Uhang Kincay atau Uhang Kinci merupakan masyarakat adat yang kaya akan tradisi. Sebagian mereka masih berpegang teguh kepada adat istiadat yang disebut sebagai "adat lamo pasko usang". 

Ajaran-ajaran moral tentang hidup tertuang dalam petatah petitih adat yang disebut dengan saluko dan penno adat. Dari dua istilah ini, hanya kata saluko yang dapat ditelusuri asal katanya yakni berasal dari bahasa Sanskerta "Sloka". Menurut KBBI Sloka berarti jenis puisi yang mengandung ajaran.

Penno dan saluko ini mengandung banyak hukum adat, nasihat dan ajaran-ajaran moral Uhang Kinci termasuk pula di dalamnya tipe-tipe suami. Di sini akan timbul pertanyaan mengapa yang dibahas dalam adat adalah tipe-tipe suami bukannya istri? Hal ini dikarenakan masyarakat Kerinci menganut sistem matrilineal sekaligus matrilokal. 

Sistem matrilokal mengharuskan seorang suami untuk tinggal di lingkungan atau tempat tinggal keluarga atau klan istri. Para suami dari luar yang menikah dengan anggota perempuan suatu klan atau suku ini disebut dengan istilah Uhang Semendo. Oleh karenanya secara adat, mereka menggolongkan beberapa tipe Semendo ini agar tidak salah pilih dalam menerima laki-laki dari klan atau suku lain.

Ada beberapa tipe suami atau uhang Semendo dalam perspektif adat Kerinci, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Semendo Gajah Gedang

Tipe suami yang diumpamakan seperti seekor gajah besar. Tabiatnya memiliki egoisme tinggi, tidak patuh dan melawan tetua-tetua dari suku istrinya karena merasa diri lebih besar, lebih pintar dan lebih kuat dibandingkan orang lain. 

Istilah adatnya disebut "tiraso cedik nak muwang kanti,tiraso gepuk nak muwang lemak". Perilaku seperti ini sama halnya seekor gajah jantan besar dalam suatu kawanan. Gajah seringkali melawan pemimpinnya sehingga dibuang dari kawanannya.

2. Semendo Kucing Kuruh

Tipe suami yang diumpamakan seperti kucing kurus. Tabiatnya tidak pandai bergaul, susah beradaptasi dan enggan berusaha. Maunya duduk saja didapur menunggu makanan, tidak mau mencari nafkah dan hanya mengandalkan usaha dari sang istri. Sama halnya si kucing kurus yang hanya bermalas-malasan di dapur menunggu diberi makan oleh sang majikan/pemilik.

3. Semendo Langaw Ijau

Tipe suami yang diumpamakan seperti lalat (langaw) hijau/lalat bangkai. Lalat bangkai terbang kemana-mana mencari bau busuk, di mana terdapat sumber busuk di sanalah ia hinggap. Tabiat lalat hijau ini sama halnya dengan tipe suami hidung belang yang suka main perempuan. Di mana ada perempuan cantik di sana dia singgah (hinggap), tidak peduli anak istri.

4. Semendo Kacang Miang

Tipe suami yang diumpamakan seperti tanaman kacang miang. Miang dalam KBBI merupakan bulu-bulu halus pada tumbuhan yang akan mengakibatkan rasa gatal ketika menyentuh kulit. 

Sifat kacang seperti ini sama halnya dengan tipe suami yang suka menipu dan menghasut ketika bergaul dengan keluarga istrinya. Di mana ada si suami di situ pula orang merasa gerah dan tidak nyaman, mereka menghindar karena takut kena miang dan getahnya. 

Istilah adatnya "tasinggung kno beh, taginsi kno miang" (tersentuh sedikit kena embunnya, tergeser sedikit kena miangnya). 

5. Semendo Lantak Balarik

Tipe suami yang diumpamakan seperti tonggak berderet (Lantak Balarik). Tonggak, meskipun ditancapkan di tengah jalan yang ramai,tetap saja tidak akan tahu siapa yang lewat di sekitarnya karena ia merupakan benda mati. 

Sifat tonggak ini sama halnya dengan tipe suami yang rasa sosialnya kurang, tidak aktif dalam kegiatan sosial di dalam kampungnya serta tidak mengenal dan tidak mau bergaul dengan tetangga. Ada tapi dianggap tiada!

6. Semendo Tanggo Rapek

Tipe suami yang diumpamakan seperti tangga dengan jarak antar anaknya yang berdekatan. Tangga seperti ini bisa dilalui oleh siapa saja, tak peduli tua maupun muda. Sifat tangga ini seperti suami yang mau bergaul dengan siapa saja di dalam kampungnya, tak pandang umur tua maupun muda. 

Istilah adatnya "usek dingan hangtuwo dak rugi siheh sikapou, usek samo sipangkat dak rugi ukok sibatang"(bergaul dengan orang yang lebih tua tidak rugi sirih dan kapur, bergaul dengan teman sebaya tidak rugi rokok sebatang)

7. Semendo Ayam Gedang

Tipe suami yang diumpamakan seperti seekor ayam besar. Ayam jantan, terlihat gagah dengan pialnya yang merah, ekornya yang panjang, berkokok di sepanjang jalan ketika bertemu ayam jantan lain. 

Sifat seperti ini sama halnya dengan suami yang sifatnya sombong, suka bermegah-megahan dan berangan tinggi, walaupun ia tidak sanggup mencapai angan-angannya itu. Di mana-mana tempat, ceritanya hanya tentang kemewahan dan kegagahan dirinya ke orang lain.

8. Semendo Ninek Mamak

Ini tipe suami dengan rasa Ninek Mamak. Ninek Mamak sendiri merupakan istilah yang merujuk pada pemimpin suatu suku atau klan. Seorang Ninek Mamak memiliki sifat seperti sebatang pohon besar, daunnya rimbun memberi keteduhan, batangnya besar tempat bersandar, dan dahannya kokoh tempat bergantung. 

Tipe suami semacam ini merupakan suami yang arif bijaksana, memahami adat dan agama serta suka membantu siapapun di dalam kampungnya. Ini merupakan tipe suami ideal menurut adat.

 Sumber: Kompasiana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Legenda Batu Patah: Cerita Rakyat dari Danau Kerinci

Dari manakah Asal Usul Penduduk Dusun Siulak Mukai? Menelusuri Sejarah dan Struktur Pemerintah Adat Masyarakat Siulak Mukai

Sejarah Wilayah Tigo Luhah Tanah Sekudung, Siulak di Kerinci

Asal Usul Penduduk Dusun Siulak Gedang, Ibu Negeri Wilayah Adat Tanah Sekudung

Traditional Architecture of Kerinci Ethnic

Mengenal Cabe Suhin, Kuliner Khas Tradisional Kerinci

Sekilas Tentang Wilayah Adat Mendapo Limo Dusun (Sungai Penuh), Tanah Pegawai Rajo-Pegawai Jenang

Mengenal SINAR BUDI: Dari Generasi ke Generasi Mempopulerkan Tale Kerinci

Muhammad Awal, Bupati Kerinci Ke-5 yang Dikenang dengan Aura "Kesaktian"-nya