Celak Dan Piagam, Pengakuan kesultanan Jambi atas Kedaulatan Depati di Tanah Sekudung, Kerinci
Cap: Ini cap Pangeran Suta Wijaya.
Bahwa ini piagam daripada duli Pangeran Sukarta Negara yang digaduhkan kepada Depati Mangku Bumi Suta Menggala. Sehingga kaki gunung Berapi hilir, sehingga Tebing Tinggi mudik dan sehelai daun kayu dan seekor Ikan dan setitik air sebatang laras sekepal tanah di dalam kurung itu melainkan kepada Depati Mangku Bumi lah empunya segala.
Cap: Ini cap Pangeran Suta Wijaya.
Hijrat al-N abi salla llahu ‘alaihi wasallam seribu seratus enam belas kepada sehari bulan Zulhijjah kepada ketika lahirnyaBahwa ini surat cap celak piagam yang dijunjungkan oleh Seri Sultan Anum Suria Ingalaga serta Pangeran Temenggung Mangku Negara kepada Dipati Raja Simpan Bumi, Dipati Intan, Dipati Mangku Bumi. Hilir sehingga Tebing Tinggi, mudik tersekut ke Gunung Berapi, ialah depati yang batiga punya, serta anak jantan anak betinanya, sebatang larisnya, setitik airnya, sekapan tanahnya, ialah depati yang batiga punya, Dipati Raja Simpan Bumi, Depati Intan, Depati Mangku Bumi. Itulah gedang yang bertiga berat sama-sama dipikul, ringan sama-sama dijinjing adanya.
Cap: Ini cap Pangeran Suta Wijaya.
Hijrat al-N abi salla llahu ‘alaihi wasallam seribu seratus enam belas
jan kepada sehari bulan Zulhijjah kepada ketika lahirnya.
PangeranSuta Wijaya menggaduhakan piagam kepada Dipati Intan Kemala Bumi dengan merah menterinya, delapan dengan pemangkunya dan dengan pegawainya serta dengan cupak gantangnya dan dengan anak Jantan anak betinanyadan dengan sandang sakinnya dan dengan petan tanahnya dan dengan silang Sungainya, Hilir Hingga Tebing Tinggi Mudik Hingga Danau bento
Bahwa ini piagam daripada duli Pangeran Sukarta Negara yang digaduhkan kepada Depati Mangku Bumi Suta Menggala. Sehingga kaki gunung Berapi hilir, sehingga Tebing Tinggi mudik dan sehelai daun kayu dan seekor Ikan dan setitik air sebatang laras sekepal tanah di dalam kurung itu melainkan kepada Depati Mangku Bumi lah empunya segala.
Cap: Ini cap Pangeran Suta Wijaya.
Hijrat al-N abi salla llahu ‘alaihi wasallam seribu seratus enam belas kepada sehari bulan Zulhijjah kepada ketika lahirnyaBahwa ini surat cap celak piagam yang dijunjungkan oleh Seri Sultan Anum Suria Ingalaga serta Pangeran Temenggung Mangku Negara kepada Dipati Raja Simpan Bumi, Dipati Intan, Dipati Mangku Bumi. Hilir sehingga Tebing Tinggi, mudik tersekut ke Gunung Berapi, ialah depati yang batiga punya, serta anak jantan anak betinanya, sebatang larisnya, setitik airnya, sekapan tanahnya, ialah depati yang batiga punya, Dipati Raja Simpan Bumi, Depati Intan, Depati Mangku Bumi. Itulah gedang yang bertiga berat sama-sama dipikul, ringan sama-sama dijinjing adanya.
Cap: Ini cap Pangeran Suta Wijaya.
Hijrat al-N abi salla llahu ‘alaihi wasallam seribu seratus enam belas
jan kepada sehari bulan Zulhijjah kepada ketika lahirnya.
PangeranSuta Wijaya menggaduhakan piagam kepada Dipati Intan Kemala Bumi dengan merah menterinya, delapan dengan pemangkunya dan dengan pegawainya serta dengan cupak gantangnya dan dengan anak Jantan anak betinanyadan dengan sandang sakinnya dan dengan petan tanahnya dan dengan silang Sungainya, Hilir Hingga Tebing Tinggi Mudik Hingga Danau bento
Komentar