Perlawanan Rakyat Alam Kerinci Melawan Belanda ( Perang Pulau Tengah)
PERANG PULAU TENGAH
Perang Pulau Tengah terjadi sekitar Tahun 1903 M setelah Perang di Rnah Manjuto, dibawah ini adalah sedikit catatan dari Indrapura mengenai Perang Pulau Tengah tersebut
Pada lahirnya orang Kerinci mulai dari Tamiai sampai Siulak, Sudah tunduk,
dan Negeri sudah aman, tetapi pada batinya sekali-sekali tidak menyenangkan
hatinya.
Maka tiap2 Negri dan Dusun, Rakyatnya berkumpul ke Pulau Tengah, sehinga dalam
tempo 16 hari Dusun Pulau Tengah sudah diberinya benteng dengan batu, Cuma yang
terbuka sebelah ke Danau saja. Tebalnya benteng itu 3 hasta, yang megepalai
ialah “ Depati PANGREBO” ( yang Dimaksud adalah Depati Parbo)
Setelah siap mereka itu dengan alat peperangannya, maka pada tiap2 rumah
digalinya lobang selebar rumah itu pula. Disanalah dia menyimpan anak istri dan
harta bendanya terkecuali padi yang tertinggal di lumbung.
Maka ,mereka itu megirim surat ke Rawang 2 Lembar isinya sama :
1. Kepada Kapten Militer
2. Kepada Tuanku Regent Sultan
Muhammadsyah
Dalam surat itu berbunyi :
Menyatakan bahwa Alam Kerinci dengan Rakyatnya tidak bertahluk kepada
Belanda dan sekalian serdadu yang ada di Rawang, akan dibunuh mati. Demikian
pula kalau Tuanku Regent memihak kepada Belanda akan dicincang lumat.
Diberitahukan kepada Belanda sekalian kami di Alam Kerinci sudah berkumpul di
Pulau Tengah menunggu dalam tempo 3 hari, kalau Belanda tidak datang,
kami akan datang membunuh sekalian Belanda.
Sebaik mungkin surat ini sudah diterima maka sekalian serdadu siap berjumlah
500 orang, Cuma tinggal menjaga Dusun Rawang 12 orang.
“ Kontlert Manupasak dan Regent ikut bersama”
Perang terus mulai sehinga terdesak Belanda, kalau tidak datang bantuan
niscaya Belanda dan Regent tinggal nama saja lagi. Lamanya perang Pulau Tengah
ini 3 Bulan bentengnya kuat, Dubalang2nya gagah lebih2 Depati PANGREBO Pohon
Benuang dicabutnya dengan akar2nya dilemparkan pada Serdadu2 Belanda.
Dalam Perang Pulau Tengah inilah serdadu Belanda banyak mati, perang
berjalan terus, bantuan2 orang Kerinci bertambah banyak ada yang dari Kerinci
Hulu dan Kerinci Hilir semuanya bantuan itu datang pada malam hari,menurut
barisan Gunung. Maka pihak Belanda tidak ketingalan bantuan dari Padang datang
banyaknya 1000 orang, selain daripada Senapan, 6 pucuk Meriam. Angkatan ini
dikepalai oleh Obos yang bernama Paner Sten. Bantuan dari Jambi datang pula
yaitu serdadu sisa2 peperangan Tanjung Muara Pasumai banyaknya 600 orang.
Perang terus berjalan dengan hebatnya Meriam meletus menembak Benteng tiga
hari-tiga malam tidak berhenti maka benteng rebah, maka serdadu Belanda masuk
terus membakar, maka habislah rumah2 dan Rangkiang2 padi Cuma yang tinggal “
Kasihan!! ”.
Setelah lima hari lima malam maka hujanpun turun, apipun padam. Tuanku
Regent memeriksa dusun itu maka dapat bahwa tiap2 rumah ada lobang mayat
tergelimpang dimakan api, tiap lobang ada 4 orang lima dan sepuluh orang
terdiri dari perempuan dan anak2 kecil. Kematian ini bukan dibunuh Belanda,
hanya karena perbuatan mereka sendiri, kalau disuruhnya lari keatas bukit tentu
tidak mati.
Dengan ringkas habislah Riwayat Perang Kerinci Maka Kontlert kembali ke
Indrapura serdadu kembali ke Padang, Regent tinggal di Alam Kerinci bersama St.
Gandam dan St. Sidi selainya kembali ketempat masing2 serdadu yang tinggal
serta Regent, banyaknya tiga ratus orang bersama di Sarannagung. Maka Regent
tinggal di Alam Kerinci membuat jalan2 seperti dari Sungai Penuh ke Sanaran
Agung dan dari Sungai Penuh ke Semurup.
Selama Regent di Kerinci yaitu 16 Bulan maka St Iradat menjadi wakil Regent
di Indrapura dengan ketetapan Göövernóór Padang. Sepatutnya yang menjadi wakil
ialah Mangku Bumi, tetapi semas itu selama Tuanku regent di Kerinci, Mangku
Bumi dapat sakit keras, sampai meninggal dunia. 16 April 1904 Mangku Bumi
meninggal dunia, dimakamkan di Gobak Tanikih dengan upacara kehormatan menurut
adat lama pusako usang.
Selama St. Iradat menjadi wakil Regent maka menyatakan buktinya pada Negeri
yaitu:
“ Jalan yang dijembatan serong ½ meter lebih rendah dri jalan raya. Hujan
sedikit rendah bersampan, sampai kerumah Husin sekarang “ maka dengan usahanya
St. Iradat yang sepakat dengan Penghulu2 dapatlah ditimbun sama tinggi dengan
jembatan sebagai dilihat sekarang. Demikian juga dengan usahanya St. Iradat
dengan semufakat Datuk berenam dari Lunang dipindahkan ke Penja Berangan
sekarang, sebap Penyebrangan lama selalu lalu lintas dekat rumah Gadang Keramat
Lunang. Setelah teratur Alam Kerinci 1 Januari 1905 wakil Pemerintah Sipil
dikirim ke Kerinci yaitu berpangkat Asisten Resident bernama Van Debosh
bertempat di Sarannagung. Inilah ibu Negeri Alam Kerinci semasa itu.
Bulan Maret 1905 Tuanku Regent disongsong oleh Rakyat Indrapura Laki2 dan
Perempuan dengan segala bunyi2an ke Muara Sakai diarak dengan kebesaran
menandakan kembali dari peperangan. Kaki beliau menginjak tangga, Meriam
meletus.
Alkissah berulang, tahun 1906 Kerinci berputar lagi sebap dikacau Pangeran
Haji Umar anak St. Taha di Jambi, yang mana Pangeran ini zaman perang Jambi
lari masuk hutan. Setelah kedengaran pengkabaran itu, maka Tuan Besar
Göövernóór Padang mengirim serdadu 200 orang ke Alam Kerinci singah pada Tuanku
Regent Indrapura minta seorang waris regent, turut bersama ke Alam
Kerinci supaya orang Kerinci lemah hatinya.
Kebulatan mufakat yang pergi ke Kerinci bersama serdadu Belanda yaitu :
Saudara tua beliau yang bernama St. Salim gelar St. Sahirullah. Apa hendak
dikata waktu akan berangkat, Telegram datang dari Muko2 bernama Putri Jati anak
St. Hidayat sakit keras minta lekas datang tidak dapat berputar lagi saat sudah
tiba, militer sudah berbaris maka terpaksa St. Iradat pergi bersama dengan
serdadu ke Kerinci. Dengan pendek perkataan setelah sampai di Sanarannagung
Asisten Pan Bosh memberi tahu bahwa semasa pengejaran Umar di Kerinci serdadu2 Sanarannagung
tidak berani keluar karena tiap2 Dusun dan tiap2 Mendapo sudah memotong kerbau
membuat perjanjian dengan Pangeran Umar. Bahwa sekalian Serdadu Belanda yang
ada di Kerinci akan dibunuh semuanya dan akan terus ke Indrapura membakar dan
membunuh Tuanku Regent dan Kontlert; disambungnya lagi bantuan sekarang sudah
datang mari kita tangkap Pangeran Haji Umar.
Andaikata satu Bulan lamanya Haji Umar berputar2 di Alam Kerinci dari Dusun
ke Dusun lama2 terdesak lari ke Hulu sungai Hiang mati tertembak oleh serdadu
Belanda. Maka tamatlah Riwayat Alam Kerinci.
St. Iradat kembali ke Indrapura 1 Bulan sampai di Indrapura, di benam
menjadi Agent : “ Konikkelit Paket Faar Maatsekapai “ dengan berikut Derictiur
dari Weltej Feredent yang disebut sekarang Jakarta.
Pada tahun 1906 ini juga kedudukan Asistent Resident Pan Bosh pindah ke
Sungai Penuh yang mana pasar Sungai Penuh yang sekarang padang buluh serah
diusahakan sampai menjadi Pasar Th 1907. Haji Bakri diangkat menjadi Patih
sampai mati tertembak di tengah sawah Tahun 1906 yang tersebut diatas, di Alam
Kerinci yang sekarang dikerjakan diKepalai oleh seorang Insinyur dan dua orang
Hofsetter. Insinyur bertempat di Tapan, 1 Hofsetter bertempat di Sako, 1 lagi
bertempat di Koto Limau Sering.
Setelah Alam Kerinci aman dan tentram, Belanda sudah senang hatinya maka
pada Tahun 1908 Balasting jalan.
Tahun 1911 Tuanku Regent diberhentikanya. Inilah Budinya Belanda seperti
kata pepatah :
“ Belum dapat harga sekati... Sudah dapat harga
setaji “ Tamat.
1. St. Iradat. Pucuk Adat Negeri Indrapura.
2. Mmd. Mohd. Dalil Gelar Sultan Gandamsyah.
3. Mmd. Chalifah mohd Yusuf.
4. Mmd. Sab’i M. Ali.
5. Saidina Muala Latif Indrapura.
Ilustrasi Gambar Depati Parbo
Sumber ini saya dapatkan dalam group Facebook berikut Komentar FB
- Hafiful Hadi Sunliensyar kalau Bisa manuskrip awalnya di mulai dari Pengangkatan Tuanku Rusli sebagai regent atau Pengiriman Surat ke Kerinci
- Hafiful Hadi Sunliensyar Buyut saya juga pernah ikut perang bergerilya nama beliau H. Sutan Imam, kesaksian beliau, salah seorang Pasukan Pangeran Haji Umar ini ada yang tertembak di dekat Pengasi, Jenazahnya tergelatak di padang Paku, Keringatnya seperti butiran Manik kata beliau ( Jenazah Mati Syahid),,
- Hafiful Hadi Sunliensyar Depati Parbo di tangkap saat hendak menunaikan Shalat di Masjid kalau tak silap, Depati Parbo beserta kawannya cunek Depati Agung dari Lempur di buang oleh belanda, Depati Parbo dibuang Ke Ternate, thn 1928 kembali lagi ke Kerinci, sedangkan Depati Agung meninggal di dlm pembuangan di batavia karena lanjut Usia,, Di Pulau tengah juga ada seorang pahlawan perempuan bernama Hj. Fatimah beliau berhasil menikam mati Serdadu belanda dgn keris walaupun beliau sendiri Syahid kena Tembak,,,,,
- Hafiful Hadi Sunliensyar Tuanku regent sebenarnya telah membuat strategi untuk menaklukan kerinci, dri ctt sejarah diatas, Tuanku Regent beserta serdadu Belanda telah berada di rawang sebelum perang Pulau Tengah,,, untuk di Ketahui Hamparan besar Tanah Rawang adalah Tempatnya Sultan Indrapura kalau Turun ke Alam kerinci di rumah Mangku Sukarami Koto Teluk menurut Adat Lamo Pusko Usang,, Mohon Maaf mungkin akhir Kisah Tuanku Regent thun 1911 itu agak tragis karena telah Dimakan Sumpah Karang Setio dibukit Sitinjau Laut,,,
- Emral Djamal Hafiful HS kalau nggak salah yang dimaksud ini Regent Marah Rusli ....yang kemudian ditangkap n dibuang Belanda ke Batavia .... ?
- Hafiful Hadi Sunliensyar ya betul mamada Emral Djmal,, Marah Rusli yang di buang ke batavia setelah bersama belanda menaklukan Alam Kerinci
- Emral Djamal pADA hal dia dimarahi Sultan Mohd Baki untuk tidak menunjukkan jln ke Kerinci /membantu Bld memasuki Kerinci .... kalau sampai terjadi Sultan Mohd Baki sampai mengutuknya ...... Marah Rusli telah melanggarnya ......
- Hafiful Hadi Sunliensyar sayangnya Kisah Heroik Rakyat Kerinci ini tidak dimuat dalam Buku Sejarah nasional Indonesia ataupun dalam buku2 Sejarah SMA sayang sekali,,,
- Emral Djamal wah itu biasa saja ... mmg sejarah nasional itu kacau kok ... hanya sepanjang kepentingan proyek saja ...... mari kita catat saja dulu berbagai peristiwa sejarah yang banyak terpendam di negeri kita .......semoga ...
- Hafiful Hadi Sunliensyar Itulah Akibat yang ditanggung marah Rusli diakhir jabatannya Mamanda, siapa yang menabur angin dia akan menuai badai
- Thimuch Sab'i Inilah yg membuat AMARAH Keturunan Kel. Regent Sulthan Mohd Bakie atas PENGKHIANATAN Sulthan Rusli, yg bekerjasama dg Belanda menyerang Kerinci.
- Eman Canser Depati Parbo adalah sosok yang kini dikenang lewat sejarah lisan,dan diabadikan lewat catatan belanda. tidak hanya disegani tapi juga ditakuti belanda,karena tidak mau takluk dengan kompeni." Sudah selayaknya Depati parbo diangkat sebagai pahlawan nasional"
Siapakah Regent Indrapura yang membantu Belanda Perang dengan Kerinci?
Berikut Penjelasannya
Regent Rusli
Komentar